Kamis, 01 November 2018

Manfaat Belajar Berfikir Komputasi


MAANFAAT BELAJAR BERFIKIR KOMPUTASI.

Nama  : HERIDHO

NIM     : 118140173

 


Berpikir komputasi adalah teknik pemecahan masalah yang sangat luas wilayah penerapannya. Tidak mengherankan bahwa memiliki kemampuan tersebut adalah sebuah keharusan bagi seseorang yang hidup pada abad ke dua puluh satu ini. Seperti juga bermain musik dan belajar bahasa asing, Computational Thinking melatih otak untuk terbiasa berfikir secara logis, terstruktur dan kreatif.
Pemikiran Komputasi adalah sistem pemahaman dan pemecahan masalah dengan cara logis yang dapat dimengerti oleh orang dan komputer. Ini adalah kemampuan untuk mengintegrasikan kreativitas dan wawasan manusia dengan kekuatan komputasi mesin
Karakteristik berpikir komputasi adalah:
  • imageMampu memberikan pemecahan masalah menggunakan komputer atau perangkat lain.
  • Mampu mengorganisasi dan menganalisa data.
  • Mampu melakukan representasi data melalui abstraksi dengan suatu model atau simulasi.
  • Mampu melakukan otomatisasi solusi melalui cara berpikir algoritma. dan sumber daya yang efisien dan efektif.
  • Mampu melakukan generalisasi solusi untuk berbagai masalah yang berbeda.
Apapun masalah yang Anda hadapi, beberapa langkah mendasar: identifikasi - tentukan - periksa - tindakan - lihat - IDEAL
  • Identifikasi masalahnya
  • Tentukan masalahnya
  • Periksa pilihannya
  • Bertindak dalam sebuah rencana
  • Lihatlah konsekuensinya
image
1) Mengevaluasi masalah
  • Mengklarifikasi sifat suatu masalah
  • Merumuskan pertanyaan
  • Mengumpulkan informasi secara sistematis
  • Mengumpulkan dan mengatur data
  • Mengkensor dan meringkas informasi
  • Mendefinisikan tujuan yang diinginkan
2) Mengelola masalah
  • Menggunakan informasi yang dikumpulkan secara efektif
  • Memecah masalah menjadi bagian yang lebih kecil dan lebih mudah diatur
  • Menggunakan teknik seperti brainstorming dan pemikiran lateral untuk mempertimbangkan pilihan
  • Menganalisis pilihan ini secara lebih mendalam
  • Mengidentifikasi langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan
3) Pengambilan keputusan
  • memutuskan antara pilihan yang mungkin untuk tindakan apa yang harus diambil
  • memutuskan informasi lebih lanjut untuk dikumpulkan sebelum mengambil tindakan
  • menentukan sumber daya (waktu, pendanaan, staf dll) untuk dialokasikan untuk masalah ini
4) Menyelesaikan masalah
  • Menerapkan tindakan
  • Memberikan informasi kepada pemangku kepentingan lainnya; mendelegasikan tugas
  • Meninjau kemajuan
5) Meneliti hasilnya
  • Pemantauan hasil tindakan yang dilakukan
  • Mengkaji ulang masalah dan proses pemecahan masalah untuk menghindari situasi serupa di masa depan

Contoh Computational Thinking (CT) :

Bagaimanakah membuat “Browniz” yang lezat sebanyak 100 box dengan efektif dan efesien ?
Decomposition : Kemampuan memecah data, proses atau masalah (kompleks) menjadi bagian-bagian yang lebih kecil atau menjadi tugas-tugas yang mudah dikelola.
Misalnya memecah struktur komponen dasar pembentuk Browniz menjadi Tepung, Telur, Gula, Mentega, Coklat, Susu, Keju, Backing Powder, Air.
Misalnya memecah proses dasar pembuatan Browniz menjadi Penyiapan Bahan, Pencampuran Adonan, Pengembangan Adonan (emulsi), Memasak/Memanggang, Toping/Rias, Packing/Pengepakan
Pattern Recognition : Kemampuan untuk melihat persamaan atau bahkan perbedaan pola, tren dan keteraturan dalam data yang nantinya akan digunakan dalam membuat prediksi dan penyajian data.
Misalnya mengenali pola dan proses pembuatan 1 box kue Browniz yang dimulai dari tahap Persiapan hingga Packing memerlukan waktu 60 menit dengan menggunakan 1 unit oven.
60 menit = 1 Box atau 1 jam = 1 Box
Abstraksi : Melakukan generalisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip umum yang menghasilkan pola, tren dan keteraturan tersebut.
Misalnya dengan melihat dan mengidentifikasi pola pembuatan browniz secara umum. Jika dalam 1 jam dengan 1 unit oven/pemanggang diperoleh 1 box browniz maka perlu 100 jam (4,16 hari) untuk menghasilkan 100 box browniz. Tentu tidak efektif dan efesien !
Karena proses pembuatan browniz ini merupakan proses yang berulang maka kita dapat melakukan generalisasi bahwa proses ini tidah harus menunggu semua proses selesai baru dilakukan dari awal. Dengan kata lain, saat kue browniz sudah masuk oven, kita dapat melakukan proses pembuatan adonan kembali tanpa harus menunggu hingga semua proses dilaksanakan.
Dengan demikian 60 menit >= 3 Box atau 1 jam >= 3 Box
Sehingga untuk menghasilkan 100 box browniz dengan 1 unit oven diperlukan waktu 33 jam atau 1,3 hari. Pertanyaan selanjutnya bagaimana jika kita sediakan 2 buah oven, maka jawabnya kita hanya memerlukan waktu 16,5 jam untuk menghasilkan 100 box Browniz.
Bagaimana bentuk persamaan matematikanya ? Bagaimana nilai ekonomis dan break even pointnya ? Bagaimana suhu oven yang paling baik ? Bahan (kimia/alami) pengembang adonan yang paling baik dan efektif ?
Algorithm Design : Mengembangkan petunjuk pemecahan masalah yang sama secara step-by-step, langkah demi langkah, tahapan demi tahapan sehingga orang lain dapat menggunakan langkah/informasi tersebut untuk menyelesaikan permasalahan yang sama. Misalnya langkah dan tahapan membuat kue browniz yang paling efektif dan efesien sesuai dengan pola dan abstraksi sebelumnya hingga tahap packing, diurutkan secara lengkap, terukur dan kreatif.

3 komentar: